Ada
banyak pekerjaan yang sulit di dunia ini, termasuk menjadi pramugari
atau pramugara. Pada dasarnya, tugas mereka adalah sama seperti di
industri jasa. Mereka harus melayani penumpang yang pemarah dalam
lingkungan yang terkadang tidak menyenangkan.
Tetapi,
pernahkah Anda memperhatikan tangan pramugari atau pramugara? Mereka
selalu terlihat menaruh tangan di belakang punggung mereka.
Ternyata mereka bukan hanya sekadar menaruh tangan di belakang agar terlihat manis dan ramah.
Menurut laman Lifebuzz, para awak kabin ini sebenarnya sedang menghitung jumlah penumpang yang naik ke atas pesawat saat itu.
Dibalik
tangan mereka, ternyata ada sesuatu yang mereka pegang. Bahkan jika
kamu sedkit teliti, akan terdengar bunyi ketukan dari tangan dibalik
pinggan mereka.
Ya, para awak kabin itu senantiasa memegang alat penghitung.
Prostitusi Online Terbongkar, Tawarkan Model Hingga Pramugari
Direktorat
Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Metro Jaya mengungkap
transaksi prostitusi online. Penyidik Ditreskrimsus mengamankan
tersangka mucikari berinisial AN.
Direktur
Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Fadhil
Imran mengatakan mucikari berinisial AN berhasil diamankan di sebuah
Hotel kawasan Kalibata, Jakarta Selatan, Sabtu, 20 Agustus 2016. AN
menjajakan model, pramugari, dan Sales Promotion Girl (SPG) sebagai PSK
melalui sebuah laman www.spgusherindonesia.com.
"Awalnya,
kami temukan situs yang menyediakan talent model atau SPG untuk sebuah
event, tapi nyatanya setelah ditelusuri situs itu dipergunakan untuk
menjajakan PSK," kata Fadhil melalui keterangan resmi di laman Humas
Polda Metro Jaya.
Menurut
dia, tiap PSK yang dijajakannya itu dibanderol dengan harga yang
berbeda-beda, mulai dari Rp5 juta hingga Rp7 juta untuk sekali kencan.
Selain menangkap AN, polisi juga ikut menangkap seorang model berinisial
T sedang dijajakan pelaku pada pelanggannya.
"Kami
lalu memancing pelaku untuk bertemu di sebuah Hotel di Kalibata,
Jakarta Selatan dengan berpura-pura menjadi pelanggannya. Lantas,
muncikari dan modelnya itu kami tangkap," ucap dia.
Sementara
itu, Kasubdit IV Cyber Crime Ditreskrimsus Polda Metro Jaya Ajun
Komisaris Besar Polisi (AKBP) Roberto Pasaribu mengatakan, terbongkarnya
kasus prostitusi online itu berawal dari ditemukannya laman berisi
model, pramugari dan SPG untuk sebuah acara. Di laman tersebut,
terpampang sejumlah model berparas ayu sebagai salah satu contoh dari
iklannya tersebut.
Dari Model sampai Pramugari
"Setelah
diselidiki ternyata itu kedok saja. Kami lalu melakukan penyamaran dan
menghubungi AN yang bertindak sebagai founder dan CEO situs itu lewat
Whatsapp," kata Roberto.
Selain
melalui Whatsapp, kata Roberto, pelaku juga kerap berkomunikasi dengan
pelanggannya melalui perpesanan Blackberry Messenger (BBM). Setelah
cukup kenal, pelaku lantas mengirimkan daftar anak buahnya itu, lengkap
dengan foto, umur, dan banderol tarifnya per sekali main.
"AN
sempat menawarkan seorang pramugari berinisial V dengan harga Rp 7 juta
untuk sekali kencan. Setelah petugas yang menyamar mengaku tak punya
uang sebanyak itu, ditawari lah seorang mantan model berinisial T dengan
tarif Rp 5 juta sekali kencan," kata dia.
No comments:
Post a Comment