hary tanoe ceramah dimasjid |
Umat Islam Indonesia terus diuji dengan berbagai cobaan yang datang silih berganti. Ujian itu bukan hasil kerja sporadis dan tiba-tiba tetapi hasil pemikiran yang terencana dan dilakukan secara sistematis. Salah satu musibah besar saat ini adalah sebuah pendangkalan akidah terhadap sosok pemimpin.
Pendangkalan akidah itu bisa dilihat dari inisiasi dan sosialisasi pemimpin non-muslim di tengah komunitas masyarakat Islam. Hal ini berujung memarginalisasi peran politik umat Islam di panggung politik. Ujung dari drama ini adalah tampilnya sosok pemimpin non-muslim yang belum jelas kiprah dan kontribusinya terhadap umat Islam di panggung politik.
Sahabat Hudzaifah bin al-Yaman radhiyallahu 'anhu berkata; Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
لِلسَّاعَةِ أَشْرَاطٌ " قِيلَ : وَمَا أَشْرَاطُهَا ؟ قَالَ : " غُلُوُّ أَهْلِ الْفِسْقِ فِي الْمَسَاجِدِ ، وَظُهُورُ أَهْلِ الْمُنْكَرِ عَلَى أَهْلِ الْمَعْرُوفِ
"Terjadinya hari kiamat itu ada tanda-tandanya." Baginda ditanya: "Apa tanda-tandanya?" Baginda bersabda: "Tampilnya orang-orang fasiq di masjid-masjid dan kemenangan pengikut kemungkaran atas pengikut kebaikan." HR Abu Nu'aim dalam Hilyah al-Auliya', (6983).
Maksud tampilnya orang-orang fasik di masjid-masjid adalah tampilnya orang-orang kafir dan para politisi memberikan ceramah di masjid-masjid untuk kepentingan politik. Sebagaimana dijelaskan oleh Syaikh al-Ghumari dalam Muthabaqah al-Ikhtira'at hlm 84-85.
Maksud kemenangan pengikut kemungkaran atas pengikut kebaikan, adalah kemenangan orang-orang kafir atau orang-orang jahat kepada orang-orang yang baik. Hal ini sepertinya menjadi kenyataan pada zaman sekarang. Wallahu a'lam.
No comments:
Post a Comment