Islam sudah dengan jelas
mengatur tata cara berhubungan di tempat tidur antara suami istri
maka dari itu, sudah jelas kiranya bahwa ketika berhubungan, ada
setidaknya yang tidak diperbolehkan antara suami dan istri.
- Dilarang Berhubungan tanpa terlebih dahulu membaca doa.
Rasulallah
saw bersabda “apabila salah seorang mereka akan menggauli istrinya
hendaklah ia membaca, bismillah ya allah jauhkanlah kami dari setan
dan jauhkanlah setan dari apa yang Engkau karuniakan kepada kami”.
Sebab jika ditakdirkan hubungan antara mereka berdua tersebut
membuahkan anak, maka setan tidak akan membahayakan anak itu
selamanya,”( Shahih Muslim no.2591). Rasul sudah mengajarkan doa
yang senantiasa dibaca ketikan akan bermesraan. Jika belum hafal,
maka bisa dibaca dibawah ini “Bismillah.. Allahumma
jannabnassyaitona wa janabisyaitona maa rojaktanaa.” Artinya :
dengan nama allah, ya allah, hindarkanlah kami dari syetan dan
jagalah apa yang Engkau riskikan kepada kami dari syetan.
- Dilarang Hubungan tanpa Pendahuluan.
Betapa
pentingnya sebuah pendahuluan dalam berhubungan, utamanya untuk
istri. Pendahuluan bisa berupa ucapan romantic, kecupan dan cumbu
rayu. Hal ini sesuai dengan Sabda Rasulallah saw “Siapa pun
diantara kamu, janganlah menyamai istrinya seperti seekor hewan
bersenggama, tapi hendaklah ia dahului dengan perantaraan”.
Selanjutnya ada yang bertanya “Apakah perantaraan itu”?
Rasulallah saw bersabda, “Yaitu ciuman dan ucapan-ucapan romantic,”
( HR. Bukhari dan Muslim).
- Dilarang Berhubungan tanpa penutup / selimut.
Dari
‘Atabah bin Abdi As-Sulami bahwa apabila kalian mendatangi istrinya
( berjima’), maka hendaklah menggunakan penutup dan janganlah
telanjang seperti dua ekor himar,” (HR Ibnu Majah ). Maksudnya
adalah jangan bertelanjang seperti hewan yang kelihatan kemaluanya
saat berhubungan. Tapi pakailah selimut sebagai penutup, atau
bertelanjang dalam selimut.
- Dilarang Berhubungan melalui dubur/anus.
Dari
Abi Hurairah ra, bahwa Rasulallah SAW bersabda, “Dilaknat orang
yang menyetubuhi wanita diduburnya,” (HR Ahmad, Abu Daud dan
An-Nasai). Dubur atau anus_maaf_ adalah tempat pembuangan kotoran,
yang membahayakan kesehatan jika berhubungan suami-istri melaluinya
- Dilarang Berhubungan suami istri saat haid.
“Mereka
bertanya kepadamu tentang haid. Katakanlah ‘Haid itu adalah
kotoran’ oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari
perempuan di waktu haid, dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum
mereka suci. Apabila mereka telah suci, maka campurilah mereka itu di
tempat yang diperintahkan Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah menyukai
orang-orang yang taubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan
diri” ( QS. Al-Baqarah/2 :222).
- Dilarang Menyebarluaskan masalah hubungan.
“Sesungguhnya
diantara manusia yang paling buruk kedudukannya disisi Allah SWT pada
hari Kiamat adalah laki-laki yang menyetubuhi istrinya dan istrinya
memberikan kepuasan kepadanya, kemudian menyebarkan rahasia
istrinya,” diriwayatkan oleh Imam Muslim (2597) dan Abu Dawud
(4227).
No comments:
Post a Comment